Evaluasi kinerja merupakan suatu metode untuk menilai tugas yang dikerjakan oleh pekerja atau karyawan, baik yang diterapkan pada masing-masing individu maupun sebuah unit kerja di dalam sebuah perusahaan. Karena menjadi sebuah instrumen penilaian dalam jurnal manajemen, maka terdapat sejumlah kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya oleh sebuah perusahaan yang melakukannya. Kinerja keuangan menjadi salah satu hal krusial untuk dinilai dan diukur oleh sebuah perusahaan melalui evaluasi kinerja tersebut karena berkaitan erat terhadap proyeksi pertumbuhan perusahaan.
Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan kegiatan analisis yang dilakukan guna mengetahui sejauh mana sebuah perusahaan melakukan kegiatan keuangan yang berpedoman kepada aturan pelaksanaan keuangan. Aturan pelaksanaan keuangan yang dimaksud yaitu nilai-nilai yang ditentukan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Umumnya, tugas melakukan analisa ini dilaksanakan oleh divisi keuangan.
Namun tak hanya penting bagi bagian keuangan saja, prinsip pelaksanaan evaluiasi kinerja keuangan perusahaan juga perlu dipahami oleh bagian HR dalam perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena analisais ini dapat dijadikan seagai bahan pertimbangan yang juga mempengaruhi kesejahteraan karyawan. Minimal, bagian Human Resource haruis bisa membaca hasil laporan evaluasi kinerja keuangan.
Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Keuangan
Ada beberapa poin yang kemudian menjadu tujuan dari pelaksanaan evaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Tujuan dalam pengukuran kinerja keuangan oleh suatu perusahaan diantaranya untuk mengetahui berbagai aspek penting yang berkaitan erat dengan perusahaan yaitu
- Tingkat Likuiditas; istilah likuiditas ini merujuk pada tingkat kemampuan dari sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang perlu segera mereka selesaikan ketika ditagih.
- Tingkat Solvabilitas; solvabilitas merujuk pada kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya saat perusahaan bersangkutan dilikuidasi, baik itu keuangan jangka pendek ataupun jangka panjang.
- Tingkat Rentabilitas; rentabilitas atau juga sering disebut sebagai profitabilitas merujuk pada kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode waktu tertentu.
- Tingkat Stabilitas; stabilitas merujuk pada kemampuan sebuah perusahaan dalam melakukan usahanya secara stabil yang dinilai dengan mempertimbangkan kemampuannya dalam membayar utang dan membayar beban bunga atas utangnya tersebut secara tepat waktu.
Berbagai aspek di atas dapat diketahui dengan lebih akurat apabila sebuah perusahaan melakukan evaluasi kinerja keuangan secara konsisten dan berkesinambungan. Selain itu, ada manfaat yang dapat diketahui dari tingkatan aspek tertentu sehingga bisa diamnfaatkan oleh divisi lain dalam perusahaan tersebut. Utamanya yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yang penting diketahui oleh bagian HR.
Manfaat Evaluasi Kinerja Keuangan
Manfaat utama dari melaksanakan evaluasi kinerja keuangan salah satunya adalah untuk mencapai beberapa tujuan yang telah disampaikan di atas yang kemudian dfapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengetahui gambaran pertumbuhan perusahaan. Selain itu, evaluasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh tim HR, diantaranya:
- Sebagai bahan pertimbangan kenaikan gaji karyawan
Seperti yang disebutkan di atas bahwa salah satu tujuan pelaksanaan evaluasi kinerja keuangan yaitu mengetahui tingkat likuiditas perusahaan. Sementara gaji karyawan termasuk sebagai salah satu kewajiban keuangan perusahaan yang juga harus dibayarkan tepat pada waktunya kepada karyawannya. Inilah hubungan antara evaluasi kinerja keuangan denagn kesejahteraan karyawan.
Jika sebuah perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tergolong cukup stabil atau memperlihatkan peningkatan dibanding tahun ataupun periode sebelumnya, bisa saja perusahaan tersebut menaikkan gaji karyawan mereka. Kenaikan gaji ikut menentukan kepuasan karyawan atas perusahaan. Selain juga menjadi imbauan dari pemerintah, nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang terus meningkat tiap tahunnya juga menjadi faktor lain yang mendukungnya.
- Sebagai bahan pertimbangan penetapan gaji
Selain bisa digunakan untuk memutuskan kenaikan gaji, evaluasi kinerja keuangan juga bisa dijadikan sebagai pedoman menjawab tuntutan kenaikan gaji. Utamnaya pada saat perusahaan memang belum mampu mengakomodir tuntutan para karyawannya tersebut. Hasil dari evaluasi kinerja keuangan perusahaan bisa dijadikan sebagai salah satu latar belakang penolakan tuntutan kenaikan gaji oleh para karyawan tersebut.
Tentunya dengan hasil evaluasi yang memang tidak memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kenaikan gaji. Nah, apabila perusahaan belum mampu menaikkan gaji di tahun tersebut, biasanya Tunjangan hari Raya (THR) maupun gaji 13 dijadikan sebagai jalan tengah (win-win solution) bagi kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan). Kedua tunjangan ini dimanfaatkan untuk kompensasi dari perusahaan yang masih belum sanggup menaikkan gaji karyawan mereka.
- Sebagai acuan pembuatan program pinjaman karyawan
Ada sebuah kondisi dimana keuangan perusahaan berada dalam kondisi surplus karena jumlah laba yang terlalu banyak. Kondisi surplus ini mungkin terkesan bagus, namun nyatanya tidak demikian terlebih jika terus dibiarkan berlama-lama. Untuk memutar modal dalam jumlah besar tersebut, divisi keuangan bisa saja mengajukan program pinjaman karyawan.
Bagi perusahaan yang termasuk golongan perusahaan berkembang, kemampuan memutar modal merupakan salah satu hal penting untuk membuka potensi keuntungan yang lebih besar lagi. Selain mendatangkan keuntungan lain bagi perusahaan, pinjaman karyawan juga bisa menjadi solusi bagi karyawan yang sedang memerlukan dana mendadak di waktu tertentu. Untuk membuat program pinjaman karyawan ini, diperlukan hasil evaluasi kinerja keuangan perusahaan sehingga menghasilkan program yang efektif.
- Sebagai bahan pertimbangan penambahan karyawan
Salah satu tugas yang diemban oleh tim HR adalah menambah jumlah karyawan. Penambahan karyawan juga menjadi tanda bahwa sebuah perusahaan terus berkembang. Untuk membuka rekrutmen, maka hal pertama yang perlu dilakukan yaitu menentukan berapa jumlah karyawan baru yang diperlukan perusahaan dan sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Dalam hal ini, evaluasi kinerja keuangan perusahaan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan berapa jumlah karyawan baru yang bisa diterima menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji dan tunjangan, membayar utang perusahaan beserta bunganya, membayar premi BPJS. Dengan kata lain, karyawan baru berarti jatah pengeluaran yang meningkat dan perlu dianalisa secara cermat melalui evaluasi kinerja keuangan.
Untuk mendapatkan hasil yang benar-benar maksimal, maka evaluasi kinerja perusahaan sudah seharusnya dilakukan secara konsisten, sistematis dan terstruktur. Untuk membuat evaluasi kinerja keuangan ini, maka hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan data yang relevan terhadap penilaian karyawan dengan objektifitas data yang dapat dipertanggungjawabkan pula. Berikutnya, hal yang dilakukan adalah melakukan penilaian performa karyawan. Setiap penilai haruslah melaksanakan evaluasi secara objektif berdasar fakta. Tak hanya itu, penilai juga harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan kritik maupun saran pada karyawan yang ia nilai demi mendapatkan peningkatan performa. Di lain sisi, penilai juga harus bersedia menampung berbagai aspirasi dari karyawan demi kemajuan perusahaan sendiri.
Selain halnya tujuan evaluasi kinerja keuangan bisa dimanfaatkan oleh internal perusahaaan, analisis ini juga bisa dimanfaatkan oleh pihak eksternal perusahaan yang berkepentingan. Misalnya bagi pada investor, informasi yang dapat ditemukan pada laporan kinerja keuangan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka bisa mempertahankan investasi di perusahaan bersangkutan atau haruskan ia mulai alternatif perusahaan lain. Tentunya kinerja perusahaan yang stabil atau cenderung naik menjadi hal yang akan dicari oleh investor maupun calon investor.
Demikianlah pengertian, tujuan dan beberapa manfaat evaluasi kinerja keuangan oleh suatu perusahaan. Pentingnya melakukan evaluasi kinerja keuangan seperti yang dijelaskan bisa menjadi alasan mengapa setiap perusahaan harus membiasakan melakukan pencatatan keuangan yang konsisten dan sistematis sejak dini sesuai dengan jurnal keuangan.