Apakah Stroke Hemoragik Bisa Sembuh

Stroke merupakan salah satu penyakit umum di Indonesia. Ada 3 klasifikasi penyakit stroke, Jenis stroke hemoragik jauh berbeda dari stroke iskemik yang  hanya menyumbat pembuluh darah. Stroke hemoragik dikatakan sebagai jenis stroke berat dan dapat disembuhkan setelah pasien melalui prosedur operasi. Apakah stroke hemoragik bisa sembuh ? Tidak perlu cemas karena harapan sembuh seperti sediakala masih besar.

Namun, pada penderita stroke hemoragik harus segera memperoleh penanganan medis. Jika tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit dan merenggut nyawa. Pasien stroke hemoragik biasanya dioperasi sesuai dengan tingkat keparahan serangan stroke. Untuk lebih lengkapnya dapat menyimak penjelasan berikut.

Apakah Stroke Hemoragik Bisa Sembuh ? Berikut Pengobatannya

Apakah Stroke Hemoragik Bisa Sembuh

Terkhusus pengobatan stroke hemoragik dilakukan prosedur terapi, pembedahan, dan pemberian obat-obatan khusus . Dibawah ini rangkaian pengobatan yang dapat dijalani oleh pasien stroke hemoragik, antara lain.

1. Mengambil Langkah Darurat

Langkah darurat yang pasti diberikan kepada penderita stroke adalah melarikan ke rumah sakit terdekat. Menyoal pertolongan pertama pasien terhadap pasien biasanya diberi obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan. 

Dokter dapat memberikan obat antipatelet dan melakukan transfusi darah guna mencegah efek samping penggunaan obat pengencer darah. Disamping itu, dokter juga memberikan obat mencegah kejang-kejang, penurun tekanan darah khusus pada otak dan obat hipertensi biasa.

2. Prosedur Operasi

Pasien stroke hemoragik tidak hanya mengonsumsi obat-obatan saja. Umumnya pasien akan diarahkan untuk mengambil prosedur operasi stroke. Tujuan operasi untuk mengangkat darah dalam otak dan memperbaiki pembuluh darah yang pecah. 

Operasi yang dilakukan pada penderita stroke hemoragik dikenal dengan sebutan kraniotomi. Selama operasi berlangsung, salah satu bagian kecil pada tengkorak pasien akan diangkat. Supaya dokter bedah mengangkat sumber perdarahan dalam kepala.

Dokter bedah juga bekerja memperbaiki pembuluh darah yang rusak, sekaligus memastikan tidak ada penggumpalan darah. Terutama pada jalur aliran darah menuju ke otak. Setelah selesai dilakukan prosedur tersebut, baru bagian kecil tengkorak yang tadi diangkat akan berganti dengan piringan logam. Berikut ini prosedur operasi yang diperoleh pasien:

a.  Embolisasi Endovaskular

Ada juga pengobatan stroke hemoragik dengan melalui prosedur medis embolisasi endovaskular. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan kateter pada pembuluh arteri yang berada di paha bagian dalam. Sehingga terarah langsung menuju otak.

Dokter bedah biasanya memasukkan sebuah lilitan yang dapat dilepas ke dalam aneurisma untuk diisi cairan. Tujuannya untuk mencegah aliran darah masuk ke aneurisma karena berakibat penggumpalan darah.

b. Prosedur Operasi Pengangkatan AVM

Pengobatan stroke hemoragik juga dilakukan melalui pengangkatan malformasi arteri-vena atau AVM. Namun, dilihat terlebih dahulu apakah AVM yang berada pada area otak mudah dijangkau. Prosedur pengangkatan AVM disinyalir efektif guna mengurangi risiko pembuluh darah pecah. Namun, apabila operasi gagal justru menimbulkan resiko perubahan besar terhadap fungsi otak.

c. Prosedur Operasi Hidrosepalus

Prosedur operasi hidrosepalus ternyata dapat dilakukan sebagai upaya mengatasi perdarahan selama stroke berlangsung. Umumnya dilakukan ketika stroke mengakibatkan cairan serebrospinal menumpuk pada rongga otak dalam.

Selain itu, hidrosepalus dapat ditangani melalui peletakkan tabung kecil di dalam otak. Sehingga cairan gumpalan keluar dari otak menuju tabung tersebut.

d. Prosedur Operasi Stereotaktik

Pilihan prosedur operasi lain yang dapat diambil pasien yakni operasi stereotaktik. Metode stereotaktik memanfaatkan radiasi tinggi yang berupa sinar. Dinilai efektif dilakukan pada malformasi pembuluh darah yang menyebabkan timbulnya penyakit stroke.

Baca juga: Apa Saja Jenis-jenis Geotextile yang Paling Umum Digunakan?

Kenali Obat Stroke Hemoragik

Pengobatan stroke hemoragik seperti diatas biasanya ditindaklanjuti sesuai dengan penyebab, lokasi pendarahan, dan tingkat keparahan. Biasanya penderita stroke hemoragik mendapat perawatan dan pengontrolan secara ketat dari unit rawat intensif.

Penderita stroke hemoragik juga mengonsumsi obat-obatan medis. Obat stroke hemoragik biasanya berupa obat pengencer darah dan vitamin K. Selain itu, penderita biasanya memperoleh transfusi darah trombosit.

Apabila pasien menderita sakit kepala maka akan diberikan obat anti-inflamasi non-steroid. Pada pasien yang kesulitan membuang air besar diberikan obat pencahar. Berbeda dengan pasien yang mengalami pendarahan parah biasanya diberikan obat antagonis kalsium. Fungsinya supaya tekanan darah pasien tetap rendah dan menghindari terjadinya pendarahan ulang. Dalam beberapa kasus pasien stroke kejang-kejang, dokter memberikan obat antikonvulsan.