Bulgaria Laksanakan Pemilihan Umum di Tengah Pandemi Covid-19

Bulgaria laksanakan pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen yang baru. Pemilu yang diikuti oleh masyarakat Bulgaria ini dilaksanakan pada hari Minggu (04/04), waktu setempat.

Pemilihan umum ini nantinya akan menentukan nasib dari Boyko Borissov selaku Perdana Menteri Bulgaria. Borissov berharap dirinya dapat kembali memimpin Bulgaria untuk yang keempat kalinya.

Konflik yang Terjadi di Bulgaria

Bulgaria laksanakan pemilihan umum di tengah tingginya gelombang unjuk rasa antipemerintah yang dilakukan oleh masyarakat.

Terkait aksi unjuk rasa tersebut, terdapat ribuan orang rakyat Bulgaria yang turun ke jalan. Dalam aksi tersebut, masyarakat menuduh pemerintah ikut terlibat dalam proses pemerintahan yang dijalankan oleh kelompok tertentu.

Selain itu, masyarakat juga menilai pemerintah gagal dalam menghapus kemiskinan dan tindak korupsi, serta tidak mampu merubah sistem peradilan.

Bulgaria Laksanakan Pemilihan Umum di Masa Pandemi Covid-19

Bulgaria Laksanakan Pemilihan Umum di Tengah Pandemi Covid-19
Source: Dunia.tempo.co

Pemilu yang berlangsung di Bulgaria saat ini sangat tidak relevan untuk dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan, jumlah kasus masyarakat yang terpapar Covid-19 di Bulgaria semakin meningkat.

Masyarakat tetap melakukan pemilihan umum karena khawatir dengan maraknya kasus korupsi yang banyak terjadi di Bulgaria. Bulgaria telah menjadi salah satu negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi di Uni Eropa.

Pemilihan umum yang berlangsung di masa pandemi ini, Bulgaria menyediakan 12 ribu tempat pemungutan suara. Tempat pemungutan suara mulai dibuka pada jam 07.00 hingga 20.00 pada waktu setempat. Terdapat 240 orang anggota DPR yang ikut serta dalam pemilihan umum DPR tahun ini.

GERB Diprediksi akan Kehilangan Suara Mayoritas

Sebelum pemilu dilaksanakan, beberapa hasil survei memperlihatkan bahwa GERB mendapat dukungan sebesar 28 hingga 29 persen suara.

Dari hasil tersebut, partai beraliran tengah kanan ini diprediksi akan kehilangan suara mayoritasnya, serta mengalami kesulitan membangun koalisi stabil.

Hal ini dapat menjadi hambatan untuk pemberian dana dari Uni Eropa pada Bulgaria untuk memperbaiki perekonomian Bulgaria. Dana dari Uni Eropa tersebut berjumlah Rp12,8 triliun atau setara dengan 750 miliar Euro.

Borissov melakukan kampanye secara sederhana, yakni dengan memanfaatkan media sosial, karena adanya pandemi Covid-19. Dirinya sudah memimpin Bulgaria sejak tahun 2009. Dirinya dulu merupakan seorang petugas pemadam kebakaran.

Melalui akun Facebooknya pada, Borissov mengatakan dirinya dapat membawa Bulgaria pada jalur perekonomian yang meningkat. Pada kampanye tersebut Borissov menunjukan kesuksesannya dalam memperbaharui infrastruktur di Bulgaria.

Baca juga: Berita Maluku Terkini, Cara Perangi Narkoba dan Rehabilitasi

Jumlah Kasus Covid-19 di Bulgaria

Bulgaria melaksanakan pemilihan umum di tengah tingginya tingkat kasus positif Covid-19. Dalam pemilihan umum kali ini, diperkirakan terdapat 6,7 juta warga Bulgaria yang telah terdaftar sebagai pemilih. Namun hasil dari sejumlah survei yang dilakukan memperlihatkan bahwa banyak pemilih yang merasa khawatir untuk pergi tempat pemungutan suara.

Hal tersebut dikarenakan, masyarakat gelisah dengan adanya pandemi serta lambannya vaksinasi Covid-19 massal di daerah tersebut.

Untuk jumlah kasus Covid-19 di Bulgaria, saat ini tercatat ada sekitar 4 ribu kasus harian positif Corona. Angka kematian karena virus Corona di Bulgaria juga semakin meningkat, bahkan sudah menjadi yang tertinggi kedua di Uni Eropa.

Menjelang pemilihan umum, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan lokdown. Pemerintah seakan tidak peduli dengan terus meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Bulgaria.

Saat ini seluruh rumah sakit di Bulgaria sudah penuh. Namun meskipun demikian, tempat-tempat umum dan sekolah-sekolah sudah dibuka kembali.