6 Jenis Pembelajaran Efektif yang Direkomendasikan Selama Pandemi Covid19

Pandemi Covid19 memang memberikan dampak yang sangat besar di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Sistem pendidikan seolah dipaksa untuk menciptakan inovasi terkait dengan kegiatan belajar-mengajar yang diklaim efektif di masa pandemi ini. Terkait dengan isu ini, telah terbit Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Surat edaran kemendikbud ini berisi tentang anjuran untuk mengimplementasikan kegiatan belajar-mengajar jarak jauh. Anjuran ini berlaku untuk semua institusi pendidikan, mulai dari jenjang preschool hingga jenjang perguruan tinggi. Dengan kata lain, kegiatan belajar mengajar wajib diselenggarakan di rumah masing-masing. Berikut terdapat 6 jenis pembelajaran Efektif yang direkomendasikan selama Pandemi. 

6 Jenis Pembelajaran Efektif yang Direkomendasikan Selama Pandemi Covid19

Project Based Learning

Project Based Learning ini dirancang untuk menjadi wadah pelatihan untuk para pelajar agar mampu bekerjasama, berkolaborasi, dan juga berempati dengan sesama. Program ini diklaim sangat efektif untuk menstimulasi siswa untuk membentuk sebuah grup kecil. Nah, kelompok kecil ini nantinya akan menjadi sarana untuk mengerjakan berbagai kegiatan positif seperti eksperimen dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Kegiatan-kegiatan ini tentunya sangat direkomendasikan untuk para siswa yang berada di zona hijau dan zona kuning yang mana kedua zona ini masih diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan sosial asal sesuai dengan protokol kesehatan Covid19. 

Daring Method

Daring method merupakan salah satu metode pembelajaran efektif yang sangat direkomendasikan selama pandemi Covid19. Dilansir dari Kumparan dan Kemendikbud RI, metode pembelajaran berbasis online ini bisa menjadi solusi terbaik karena kegiatan belajar dapat terus diselenggarakan via dunia virtual. 

Hanya saja  metode pembelajaran yang satu ini wajib menggunakan beberapa fasilitas pendukung seperti gadget (portable PC atau laptop, tablet, dan Smartphone), koneksi internet yang stabil, dan aplikasi yang dapat menjadi media pembelajaran online (Google Meet, Zoom, dan Whatsapp). 

Metode pembelajaran daring ini sangat cocok diterapkan di kawasan berzona merah di mana PSBB diberlakukan sangat ketat. Mengapa metode ini sangat penting? Alasannya adalah dengan metode pembelajaran daring ini, kegiatan belajar-mengajar dapat terus berlangsung tanpa harus bertemu secara fisik. Metode ini tentu saja dapat menekan dan bahkan mencegah penyebaran Virus Corona yang berpotensi menular ketika terjadi kontak fisik atau udara yang sudah tercemar dengan Virus Corona. 

Baca juga: Tips Saat Membuka Bisnis Jasa Penerjemah

Luring Method

Luring di sini artinya di luar jaringan. Luring method adalah suatu metode pembelajaran yang diselenggarakan di luar jaringan alias offline. Dengan kata lain, metode pembelajaran ini sama seperti kegiatan belajar mengajar biasa yang mana terjadi tatap muka secara langsung antara siswa dan guru. Metode pembelajaran efektif yang satu ini hanya berlaku di daerah yang berstatus zona hijau dan kuning, namun dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid19. 

Dalam praktik metode ini, tiap siswa akan diajarkan untuk menghindari kerumunan. Masih dilansir dari Kumparan, metode pembelajaran luring ini adalah metode yang direkomendasikan oleh Mendikbud RI sebagai bagian dari pemenuhan penyederhanaan kurikulum selama pandemi ini. 

Metode pembelajaran luring ini juga didesain untuk mengatasi aplikasi kurikulum agar lebih sederhana ketika disampaikan kepada siswa. Tak hanya itu saja, keunggulan dari metode pembelajaran luring ini adalah metode yang sangat aplikatif bagi siswa yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung sistem pembelajaran berbasis daring. 

Metode Home Visit

Nah, untuk metode ini, sebenarnya memiliki teknik pelaksanaan yang sama dengan program les private seperti les private Jakarta dan home schooling. Metode home visit ini adalah metode yang fokus pada kegiatan belajar mengajar di rumah. Guru atau pengajar wajib datang ke rumah siswa untuk memulai kegiatan belajar dengan durasi belajar yang telah ditentukan dari pihak pengajar. 

Tentu saja opsi kegiatan belajar-mengajar ini dinilai sangat cocok untuk kalangan siswa yang tidak memiliki dukungan alat dan teknologi yang umum digunakan sebagai media pembelajaran berbasis online. 

Integrated Curriculum

Jenis pembelajaran efektif yang satu ini pertama kali diusulkan oleh salah satu anggota DPR RI yang sekaligus mantan rektor salah satu universitas swasta di Surabaya. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengajar akan jauh lebih efektif apabila metode yang diaplikasikan sesuai dengan project base. Project ini adalah suatu kegiatan di mana siswa akan diberi tugas baru yang ada kaitannya dengan beberapa mata pelajaran yang saling terhubung. 

Dengan demikian, dalam pelaksanaan metode ini, guru tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, melainkan beberapa mata pelajaran lainnya. Keunggulan dari implementasi integrated curriculum ini adalah siswa dapat meningkatkan skill kerjasama mereka dengan siswa lain. Demikian juga dengan pengajar atau guru yang juga dapat membentuk team teaching yang terdiri dari guru-guru mata pelajaran lainnya.

Integrated curriculum ini dapat diaplikasikan untuk semua siswa di semua jenis zona wilayah, baik zona hijau, kuning, dan merah. Mengapa? Karena metode pembelajaran ini dapat diselenggarakan secara online, jadi praktiknya sangat aman juga bagi siswa yang berada di zona merah. 

Blended Learning

Nah, untuk jenis pembelajaran efektif yang satu ini adalah bentuk kombinasi yang mana dalam praktiknya, guru atau pengajar mengaplikasikan dua pendekatan sekaligus. Artinya, blended learning ini menggunakan metode pembelajaran daring sekaligus metode pembelajaran tatap muka via video video conference. Jadi, meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online dan dari jarak jauh, siswa dan guru masih dapat interaksi, bertatap muka non-fisik melalui media video interaktif. 

Metode ini tentu sangat menarik dan dinilai mampu meningkatkan skill kognitif tiap siswa yang join dengan kegiatan belajar dengan dukungan metode ini. dan tahukah Anda, metode ini telah diaplikasikan belum lama ini. Hingga kemudian wabah Covid19 ini muncul, blended learning kemudian diklaim menjadi metode pembelajaran yang paling efektif bila dibandingkan dengan kelima metode pembelajaran di atas. Dan hingga kini, hampir semua negara di dunia menggunakan metode blended learning ini sebagai bagian dari pelaksanaan pembelajaran rutin selama masa pandemi, termasuk di Indonesia. 

Terlebih kini ada sejumlah aplikasi yang didesain untuk kebutuhan video interaktif. Sebut saja aplikasi Google Meet, Zoom, dan bahkan aplikasi chat Whatsapp. Para siswa dan para guru dapat memanfaatkan ketiga jenis aplikasi ini sebagai media interaksi secara langsung. Bahkan, ketiga aplikasi ini tidak hanya cocok sebagai media penyampaian materi, melainkan untuk keperluan-keperluan kegiatan belajar lain seperti presentasi, evaluasi, dan bahkan demonstrasi suatu eksperimen yang biasanya dikerjakan di laboratorium sekolah. 

Mengingat kita semua tidak tahu kapan wabah Covid ini akan berakhir, kita dapat memanfaatkan salah satu jenis metode pembelajaran yang dinilai paling cocok dan terbaik untuk diimplementasikan sesuai dengan kondisi kita saat ini. Ingat, pilih metode pembelajaran yang paling sesuai dengan kondisi siswa dan guru ya agar proses kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan dengan  lancar.