Obrolan Seru VICE dengan Pemain Judi Bola Profesional, Dirk Paulsen

Siapa yang tak suka dengan olahraga sepak bola. Olahraga ini disebut sebagai olahraga universal karena memang disukai oleh hampir semua orang dari seluruh penjuru dunia. Popularitasnya semakin melonjak pasca ada banyaknya ajang kompetisi sepak bola, mulai dari kompetisi lokal hingga kompetisi tingkat dunia. Dan momen ini adalah peluang emas bagi para bandar judi bola profesional untuk membuka ‘lahan’ bisnis mereka melalui judi bola yang kini begitu digandrungi oleh jutaan fans sepak bola di dunia.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami, team penulis, tidak akan membahas lebih jauh soal judi bola karena sebelumnya kami sudah pernah membahasnya. Sebagai gantinya, hari ini kami ingin berbagi cerita yang pastinya seru untuk disimak oleh kalian para pembaca setia situs kami. 

Cerita kami kali ini masih ada kaitannya dengan topik judi bola profesional. Hanya saja kali ini kami akan berbagi cerita soal judi bola berdasarkan pada sudut pandang seorang pemain judi bola profesional. Ia adalah Dirk Paulsen. Kisah dan pengalaman Dirk Paulsen ini kami rangkum dari dokumentasi wawancara VICE dengan beliau. Penasaran seperti apa isi wawancaranya. Yuk segera simak rangkumannya berikut ini.

judi bola profesional
sumber: antonybottiglieri.com

Dirk Paulsen adalah salah satu pemain judi bola profesional. Ia jadikan judi bola sebagai sumber penghasilan utama untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Ia juga sangat terkenal pandai dalam memasang taruhan dan menentukan skor taruhan di setiap ajang judi bola yang ia mainkan. 

Hebatnya lagi, ia tak sembarang dalam memasang taruhan dan menentukan skor judi; ia tetap memanfaatkan ilmu Matematika yang dikuasainya untuk menaklukan para lawannya. Kebetulan, Paulsen sendiri adalah ahli Matematika yang memang terkenal pintar dalam melihat peluang, terutama peluang dalam semua jenis permainan judi. 

Seputar Dirk Paulsen, Pemain Judi Bola Profesional

Dirk Paulsen pada saat sesi wawancara akan segera dimulai, ia berpenampilan rapi. Meski usianya tak lagi muda (pria usia 60-an), Paulsen masih terlihat sehat, segar, dan bugar. Yang membuat team VICE begitu nyaman dengan beliau adalah karena perangai Paulsen yang ramah dan selalu ceria. Hanya saja ada satu hal yang membuat pemain judi bola profesional ini terlihat berbeda dari pria seumurannya, yaitu ia benar-benar menggunakan title pemain judi profesional sebagai profesi utamanya. 

Dirk Paulsen selain berprofesi sebagai pemain judi bola profesional, ia juga terkenal sebagai pemain judi gil. Kebetulan ia adalah sangat ahli di bidang Matematika sekaligus fans berat sepak bola. Selama menjalani karirnya sebagai penjudi bola profesional, ia tidak merasa dirugikan akibat aktivitas berjudinya. Ia juga tidak pernah menjadi korban judi yang biasanya ditandai dengan menjadi seorang pecandu judi yang rugi jutaan atau bahkan ratusan juta hanya karena hobi berjudinya.

Memang benar bahwa Paulsen pernah menghabiskan uang lebih dari 400 juta akibat kalah berjudi. Namun ia kemudian langsung bangkit dan memulai bermain judi lagi dengan pikiran yang jernih dan dengan strategi yang tepat. Kisah hidupnya memang terdengar gila namun inspiratif. Apalagi setelah ngobrol seru dengan beliau. VICE menjadi mengerti mengapa Paulsen memilih menjadi pemain judi bla profesional dan menjadikan profesi ini sebagai satu-satunya sumber penghasilan untuk menafkahi keluarga tercinta.

Rangkuman Obrolan VICE Sport dengan Dirk Paulsen, Pemain Judi Bola Profesional

Salah satu topik obrolan seru waktu itu adalah mengenai tekanan atau beban yang dirasakan oleh pemain judi bola profesional ini. Dirk Paulsen memiliki tanggungan hidup yang tidak main-main. Sebagai tulang punggung keluarga, ia harus memikirkan beban sewa apartemen yang hingga kini ditinggali oleh dia bersama keluarganya. Apartemen besar ini bukanlah apartemen yang murah. Belum lagi kebutuhan sehari-hari plus biaya sekolah anak-anak, tagihan bulanan, dan asuransi. Dengan sekian banyak beban finansial yang harus ditanggung Paulsen, ia mengaku tekanan hidupnya sangat tinggi.

Dirk Paulsen, dalam sesi wawancara bersama VICE, mengatakan bahwa ketika ia merasakan tekanan yang sangat tinggi terkait dengan beban finansial, ia kerap tergoda untuk memasang taruhan besar tanpa memperhitungkan strategi statistik alias hanya mengikuti insting pribadi saja. Dalam bermain judi, seorang pemain judi bola profesional tidak seharusnya mengikuti insting pribadi dan bermain tanpa strategi yang matang. 

Sebaliknya, seorang pemain judi bola profesional harus menggunakan strategi yang matang dan bermain dengan pikiran jernih. Ini adalah tips yang selalu dimainkan oleh Paulsen setiap kali ia join dalam permainan judi bola. 

Debut Perdana Dirk Paulsen Sebagai Pemain Judi Bola Profesional

Berkaitan dengan pengalaman seorang Dirk Paulsen yang pernah kalah dalam jumlah besar, ia menceritakannya dengan sangat gamblang. Sekitar tahun 2008 lalu, ketika itu ia masih berstatus sebagai pemain judi bola profesional perorangan, ia hampir rutin mendapatkan penghasilan mingguan rata-rata 158 juta rupiah. Pernah sekali ia menelan kekalahan sebesar 474 juta rupiah. 

Paulsen mengatakan bahwa dalam dunia perjudian, sangat wajar apabila ada seorang pemain judi yang tidak selalu mendapat hoki. Artinya, setiap pemain pasti pernah mengalami kekalahan dan mendapatkan pengalaman yang tidak beruntung. Ketika mengalami momen seperti ini, pemain yang bersangkutan harus bangkit dan sebaiknya juga harus bisa bertahan. 

Paulsen Tidak Percaya dengan Faktor Luck

Bagaimana dengan faktor luck atau hoki-hokian. Apakah Dirk Paulsen sempat memikirkan faktor keberuntungan tersebut. Sebagai pemain judi bola profesional, ia harus menunjukan bahwa segala kemenangan yang telah ia dapat adalah hasil implementasi strategi, pengalaman, dan skill yang ia miliki. Meski ia juga mempercayai adanya hoki atau faktor luck, bukan berarti ia akan selalu mengandalkan nasibnya dari keberuntungan saja. 

Nah, ini artinya Paulsen selalu memenangkan judi bola berkat perhitungannya yang tepat. Tentu kalian penasaran dulu kira-kira Paulsen ambil jurusan kuliah apa ya dan apakah sedari kecil atau sedari muda ia memang bercita-cita sebagai pemain judi bola profesional. 

Rupanya benar, Dirk Paulsen berkuliah di jurusan Matematika. Selama menjadi mahasiswa, ia terkenal sangat pintar terutama di bidang Statistika. Kesukaannya terhadap Matematika dimulai sejak kecil. Kemudian saat di bangku kuliah, ia mulai aktif menciptakan dan mengembangkan berbagai program perhitungan judi. Di waktu yang sama pula Paulsen mulai memasuki dunia perjudian. 

Hanya saja bukan judi bola yang ia mainkan, melainkan judi-judi kartu yang biasa dimainkan di rumah-rumah casino. Misal, permainan judi kartu Blackjack dan Backgammon. Beberapa tahun kemudian, ia mulai berminat mencoba memainkan judi bola. Nah, berawal dari sini, ia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pemain judi bola profesional.

Ketika ditanya sejak umur berapa Paulsen bertaruh untuk pertama kalinya, ia langsung menjawab 24 tahun. Ketika itu ada salah seorang teman yang menunjukan selembar slip judi SSP Overseas Betting kepada Paulsen. Meski mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan,ia join saja. 

Pengalaman Paulsen Sebagai Penjudi Bola Profesional di Piala Eropa 1998 & Piala Dunia 1990

Sebagai pemula, wajar ia dan kawannya kalah 10 angka. Ia kemudian mencari akal agar tidak kalah untuk kedua kalinya. Salah satu caranya yaitu dengan menerapkan sistem perhitungan yang ia ciptakan. Piala Eropa 1988 adalah debut pertama Dirk Paulsen sebagai pemain judi bola profesional. Dan sangat menakjubkan! Ia berhasil menang dengan 4.000 angka. 

Dua tahun kemudian, tepatnya saat ajang Piala Dunia 1990 diselenggarakan, Paulsen tak sia-siakan kesempatan untuk menangkan judi bola. Masih dengan ‘senjata rahasia’ miliknya, yaitu sistem perhitungan matematisnya, ia sukses besar.  Ia seketika menjadi jutawan karena berhasil menjadi pemenang judi bola Piala Dunia 1990. Usai meraup ratusan juta, ia lalu memutuskan untuk meninggalkan profesi lamanya sebagai programmer dan beralih menjadi seorang pemain judi bola profesional secara full-time

Dirk Paulsen mengaku bahwa pada dasarnya ia memang sangat menyukai judi, terutama judi bola. Saat ia masih berusia 26 tahun, ia pernah memenangkan hadiah uang sebesar 263 juta rupiah dari jenis judi lain, yaitu judi backgammon yang diselenggarakan di Monte Carlo. 

Kesuksesannnya ini bukan semata karena faktor luck, melainkan keyakinan yang sudah melekat pada dirinya. Keyakinan ini muncul karena ia merasa sudah menggunakan perhitungan yang tepat dan matang. Dukungan lainnya seperti skill dan pengalaman di dunia perjudian juga dirasa sangat penting. 

Apakah seorang Dirk Paulsen pernah merasa besar kepala secara dia usianya yang masih muda, ia berhasil menangkan hadiah uang ratusan juta berkat keahliannya dalam bermain judi. Tentu saja, katanya. Bahkan ia mengaku pernah melakukan beberapa hal bodoh yang bersifat tidak penting namun cukup menghibur. Terlebih pada waktu itu, dirinya masih berada di Monte Carlo. 

Kita semua tahu bahwa Monte Carlo tidak hanya terkenal dengan casino-casino mewahnya, melainkan juga tempat-tempat hiburan yang sayang untuk dilewatkan. Monte Carlo adalah lokasi yang tepat untuk bersenang-senang. 

Pendapat Paulsen Tentang Candu Judi

Soal sifat candu judi, Dirk Paulsen mengatakan bahwa judi bersifat candu atau tidak sebenarnya sangat bergantung pada pribadi si pemain. Dia sendiri tidak merasa demikian (kecanduan) karena ia sadar bahwa ada saatnya seorang pemain judi bola profesional akan selalu menan. Lambat laun kesuksesan yang ia raih akan memudar. 

Paulsen sangat sadar bahwa ketika ia memutuskan untuk mengadu nasib di Monte Carlo, ia yakin akan menang dan lanjut bersenang-senang. Setelah itu ia kembali ke Berlin dengan uang yang jumlahnya masih ratusan juta.

Dari pernyataannya ini, Paulsen ingin menyampaikan bahwa jika seorang pemain judi memiliki kontrol diri yang baik, ia tidak akan terjerumus dalam jurang candu judi. Sebaliknya, jika seorang pemain judi tidak memiliki kontrol diri yang baik, entah dalam kondisi menang ataupun kalah, ia akan terus merasa tidak puas, lalu ia mulai bermain lagi dan lagi hingga ia tidak memiliki apapun. 

Dari sikap yang dimiliki oleh Dirk Paulsen ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia memiliki ‘value’ yang berbeda dengan para pemain judi bola profesional pada umumnya. Kesimpulan ini diambil dari beberapa pernyataannya seperti soal tim dan angka favorit. Paulsen mengaku tidak memiliki tim yang mendukung segala aksinya. Ia juga tidak memiliki angka favorit. 

Si pemain judi bola profesional ini selalu menggunakan Matematika dan Sains sebagai jurus utamanya. Dengan dua jurus andalannya ini, Paulsen menciptakan rumus statistik. Rumus statistik ini yang membuat hampir semua pelatih, jurnalis olahraga,manajer, dan tim terpukau. 

Paulsen juga mengatakan bahwa dirinya selalu menggunakan angka taruhan yang tepat dan model taruhan yang berbeda. Dengan ilmu statistik yang ia miliki, ia dapat melihat rasio keberuntungannya. Dengan bermodalkan rasio keberuntungannya ini, Paulsen dapat menghitung persentase peluang kemenangan. 

Pewawancara pun sangat penasaran bagaimana Paulsen dapat menghitung rasio keberuntungan tiap timnas atau klub sepak bola. Paulsen lalu menjelaskannya dengan sebuah contoh sederhana. Misal, ada seorang pemain berpeluang untuk menembak dari jarak jauh (katakanlah 20 meter), pemain ini pasti akan menggunakan peluang ini meski kecil. Ia lalu akan mengumpankan bola ke kawan satu team-nya yang berada di posisi yang lebih baik dari gawang lawan. 

Trik Menghitung Rasio & Peluang Kemenangan Versi Paulsen

Meski tim lawan memiliki peluang yang sama besar, tim dengan kualitas penyerangan yang lebih baik akan memiliki peluang kemenangan yang lebih besar.  Jadi meski pemain tadi memiliki peluang yang sama besar dengan tim lawan, apabila ia berhasil mengkonversi peluang tersebut menjadi sebuah gol, sedang tim lawan hanya mempunyai peluang 25 persen saja. 

Dari sini, seorang pemain judi bola profesional harus pintar membaca dan menganalisa peluang sebuah match. Ini yang dinamakan skill atau kemampuan yang wajib dimiliki oleh pemain profesional. Beruntung, Dirk Paulsen memiliki skill di atas rata-rata. Kemampuan perhitungan Matematika dan Statistiknya turut mendukung karirnya sebagai penjudi bola profesional. Ditambah lagi pengalaman yang terus bertambah selama berkarir. Kombinasi 3 poin inilah yang kemudian menjadi modal kesuksesan seorang Dirk Paulsen. 

Dalam dunia perjudian profesional, tidak ada istilah ‘untung-untungan’. Bermain judi yang baik adalah apabila semua pemain yang terlibat harus menggunakan strategi berupa hitung-hitungan Matematika yang bersifat logis dan adil. Beruntung, kini pendapat ini diterima karena banyak pemain judi profesional yang berpendapat sama. 

Respon Anak-Anak Terhadap Profesi Dirk Paulsen

Sesi wawancara kemudian beralih ke hal yang bersifat private seperti reaksi atau respon anak-anak yang mengetahui ayahnya berprofesi sebagai pemain judi bola profesional. Paulsen mulanya memberi pengertian akan profesinya kepada anak-anaknya, terutama anak terkecilnya. 

Apapun profesi yang dimiliki oleh sang ayah, bagi mereka sang ayah adalah pahlawan yang sebenarnya. Alasannya, karena sang ayah sudah berkorban untuk mencari nafkah untuk mereka dan sang ibu.Ketika ditanya soal profesi sang ayah oleh guru di sekolah, anak-anak menjawab profesi sang ayah berkaitan dengan perjudian sepak bola, tambah Paulsen. 

Pertanyaan terakhir pada sesi wawancara ini cukup sensitif, akan tetapi Dirk Paulsen menjawabnya dengan santai dan terbuka. Berkaitan dengan adanya anggapan bahwa pemain judi bola profesional dan pemain judi lainnya memiliki image yang buruk (sebagai contoh buruk dalam masyarakat), Paulsen tidak mempermasalahkan hal itu. Anak sulungnya yang kini berusia 18 tahun dan mulai tertarik dengan profesi sang ayah.

Dirk Paulsen mulai memperkenalkan statistik, program, dan peluang yang bisa dimainkan di ajang permainan judi bola profesional. Si Sulung terlihat antusias ketika memperhatikan sang ayah bekerja. Paulsen seperti sedang mewarisi bakatnya kepada si sulung. Menurutnya, tidak ada orang lain yang bisa mengoperasikan rumusan statistik miliknya kecuali dirinya sendiri. Dengan pernyataan ini, Paulsen seolah ingin mengatakan bahwa ia tidak memberi contoh buruk ke siapapun.